Ia Kiranya TUHAN, Allah kita, menyertai kita sebagaimana Ia telah menyertai nenek moyang kita, janganlah Ia meninggalkan kita dan janganlah membuangkan kita, ( 1 Raja-raja 8 : 57).
Dulu semasa kita kecil, kita sering mendengar lagu yang berjudul “ Kasih Ibu ” yang liriknya “Kasih ibu, kepada beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia” tentu semasa kita kecil dulu, lagu ini sering sekali kita nyanyikan baik itu di sekolah dan juga di rumah. Bahkan sampai saat ini lagu tersebut juga masih dinyanyikan oleh anak-anak kecil yang hidup pada masa ini. Lagu ini di ciptakan oleh SM Mochtar yang berasal dari Makasar, Sulawesi Selatan, dan lagu ini dia tuliskan berdasarkan dengan pengalaman hidupnya bersama dengan orang tuanya. Dan didalam lirik lagu ini bercerita tentang seorang anak yang menceritakan tentang kasih sayang seorang ibu kepada dirinya yang sangat tulus sehingga tidak mengharapkan balasan dan hadir tanpa pamrih. Seorang Ibu yang mengorbankan nyawahnya hanya untuk melahirkan anaknya kedunia ini, seorang ibu yang pagi, siang, sore dan malam dan selalu setia merawat dan memperlengkapi keperluan atau kebutuhan anaknya, seorang ibu yang juga berperan sebagai guru untuk mengajari anaknya supaya pintar, seorang Ibu juga harus dapat menjadi dokter untuk memperhatikan kesehatan anaknya supaya tidak sakit, bahkan seorang Ibu yang selalu siap siaga untuk selalu memperhatikan keamanan anak-anaknya.
Pada saat ini, kita dapat merenungkan dari kisah kehidupan Raja Salomo, yang dimana Raja Salomo menyadari bahwa Allah sangat berperan penting didalam kehidupannya, maupun di dalam masa pemerintahannya. Raja Salomo melihat bagaimana Allah telah menyertai nenek moyang mereka, dan Allah juga yang telah memberi berkat bagi keturunannya. Bagi Salomo, penyertaan Allah itu tidak pernah Allah ingkarin dalam kehidupannya dan masa pemerintahannya, bahkan dari penyertaan Allah itulah puji-pujian Salomo di kumandangkan karena Allah yang telah memelihara seluruhnya. Kasih Allah Sepanjang masa, Ia tidak hanya memberi dan tak harap kembali, bagai sang surya menyinari kehidupan anak-anaknya. Sebab Allah bukan hanya seorang Pencipta, tetapi dia juga berperan sebagai Ibu yang merawat, menjaga, menjadi Guru untuk mengajari kita, dan menjadi Dokter untuk memelihara kesehatan kita, dan Ia juga telah Berperan sebagai Penyelamat bagi kita dengan mengorbankan diriNya hanya untuk menyelamatkan kita.
Siapakah kita di hadapan Tuhan? Seberapa harga kah kita di Mata-Nya?
Doa : Tuhan kami bersyukur, karena kami memiliki Allah yang sangat mengasihi kami, dan kami percaya Penyertaan-Mu dalam hidup kami selalu nyata dan tak akan hilang selama-lamanya. Amin.